Minggu, 24 Juni 2012

WE MUST CHANGE……!!!!!



        Begitu miris ketika melihat dan mendengar bahwa Negara yang kita cintai ini INDONESIA termasuk Negara yang berada diambang kegagalan. Dalam indexs Negara Gagal (Faild State Index) yang dirilis oleh lembaga riset nirlaba The Found for Peace tahun 2012, dimana peringkat Indonesia naik dari peringkat 64 ke 63. Hal itu berarti buruk karena semakin kecil peringkat negara di indeks tersebut berarti negara itu dalam perjalanan menjadi negara gagal. 
    Indonesia menduduki peringkat ke-63 dari 178 negara.untuk kawasan Asia Tenggara Indeks negara gagal Indonesia lebih buruk daripada indeks gagal negeri jiran, Singapura, Malaysia, dan Thailand yang masing-masing menduduki peringkat 157, 110, dan 84. Dalam kategori tersebut, Indonesia masuk kategori negara-negara yang dalam bahaya (in danger) menuju negara gagal. Sedangkan Tahun lalu, Indonesia menempati peringkat ke-64 dari 177 negara. Artinya, kondisi di Indonesia sepanjang satu tahun terakhir dipandang memburuk dibandingkan periode sebelumnya. Peringkat satu di Indeks Negara Gagal masih ditempati oleh Somalia dan Republik Demokratis Kongo di posisi dua. Terdapat tiga indikatorl dari 12 indikator yang dapat menjadi ukuran penyebab Negara kita berada diambang kegagalan, yakni :  
  • Tekanan penduduk (demografis) akibat degradasi lahan serta tergusurnya warga karena masalah lingkungan. 
  • Ketidakpuasan kelompok karena banyak demonstrasi dan kekerasan terhadap kelompok-kelompok minoritas 

  • Tekanan sosial akibat semakin lebarnya jurang antara si kaya dan si miskin

          Sungguh miris memang, bila kita melihat selama lima tahun terakhir ketiga indicator tersebut memang semakin memburuk, dimana penegakan hukum dan HAM yang masih timpang,  permasalahan kependudukan yang belum dapat teratasi dengan baik, serta perlindungan terhadap kelompok minoritas di Indonesia yang masih kurang. Namun harapan untuk melakukan perubahan di negeri ini masih sangat terbuka lebar, dengan semangat perubahan, mari kita angkat Negara yang kita cintai dari jurang kegagalan. WE MUST CHANGE…………..!!!!!!!!!!!!!!!!!  





Selasa, 19 Juni 2012

cerdas vs pintar

Suatu waktu kakak kost saya bertanya, "Jadi kamu ini cerdas atau pintar?"
"Mmm, gak tau kak, ada yang bilang saya cerdas, ada yang bilang saya pintar, ada juga yang bilang saya konyol", jawab saya sederhana.

Berangkat dari sepenggal cerita itu, disini saya akan berbagi gagasan tentang cerdas dan pintar. Mengapa seseorang disebut cerdas atau pintar?

Wikipedia berkata bahwa kecerdasan ialah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar. Kecerdasan dapat diukur dengan tes IQ.
Pernyataan tersebut sama dengan anggapan umum masyarakat. Sedangkan kepintaran menurut orang kebanyakan adalah kemampuan seseorang yang dibuat, tidak datang secara alami seperti kecerdasan.

Banyak orang mengagungkan kecerdasan, mengapa? 
Karena kata mereka cerdas itu lebih dari pintar. Cerdas itu bisa mengatasi masalah dengan cepat dan tepat secara spontan, meskipun tanpa referensi. Pintar itu bisa didapat karena ketekunan.
Orang cerdas juga bangga akan anggapan itu, dalam hal ini sepertinya anggapan orang akan menjudge bahwa orang cerdas lebih diperlukan daripada orang pintar. Dalam benak saya, hal ini akan menimbulkan arogansi dalam diri orang-orang cerdas, dan tidak sedikit kemungkinan bahwa mereka akan menjadi cerdas dalam intelektualnya saja, namun tidak secara sosial dan spiritual. Menjadi orang cerdas yang mempunyai manfaat nol bagi dunia.

Cerdas vs pintar, siapa yang menang?
Stephen Jay Gould adalah salah satu tokoh yang mengkritik teori kecerdasan. Dalam bukunya The Mismeasure of Man (Kesalahan Ukur Manusia), ia mengemukakan bahwa kecerdasan sebenarnya tak bisa diukur, dan juga mempertanyakan sudut pandang hereditarian atas kecerdasan.
Namun lagi-lagi kata orang kebanyakan, cerdas lah yang akan menang. Cerdas menurut saya adalah sebuah anugerah Tuhan, pintar adalah usaha manusia. Orang cerdas pastilah pintar, namun orang pintar belum tentu cerdas. Namun cerdas tanpa diasah akan kalah dari orang pintar karena ketekunannya mempelajari sesuatu. Orang pintar memiliki motivasi yang sangat kuat untuk menjadi "bisa", hal itu bisa dilihat dari ketekunannya mempelajari sesuatu. Orang cerdas belum tentu memiliki motivasi sebesar orang pintar, kadangkala dia begitu santai karena merasa pasti bisa tanpa perlu mempelajari sesuatunya terlebih dahulu. Seyogyanya siapapun yang menyadari bahwa dirinya terlahir cerdas, mengembangkan kemampuannya untuk berbuat kebajikan, dan tetap rendah hati terhadap anggapan orang yang mengagungkan anugrahnya.

Jadi, bagaimana pun kamu terlahir, syukurilah dan kembangkan potensi dalam dirimu supaya kamu bisa memberikan sedikit manfaat untuk dunia yang memberikanmu berjuta manfaat.